Kamis, 18 Oktober 2012

Ekologi Pertanian

Cuma ini soal n tugas yang ada di ppt

Soal:
1. Jelaskan tentang sistem pertanian konvensional
2. Jelaskan mengapa sistem pertanian konvensional tidak sustainable dan bagaimana solusinya
Tugas untuk mahasiswa:

Mencari kasus kebutuhan Sistem Produksi Pangan yang berlanjutan.
Mencari kasus kerusakan lingkungan pertanian dalam kaitan dengan sistem pertanian konvensional

Kamis, 04 Oktober 2012

About Kangkung (13)

Melipir jauh dari Dunia Materi Kampus.
sekarang bahas kelompok Kangkung (Ipomoea aquatica).
Ini kelompok waktu ospek ni.anak-anaknya terdiri dari anak agro-and-agri Universitas Brawijaya.
well.
Motonya "Kangkung"_'Joyo'
Mudah-mudahan beneran joyokedepannya. (amin)
Ngemeng2 soal ginian, kurang lengkap kalo gak ngomonin cinlok.
Anak Kangkung ada yang cinlok, inisialnya (Avilia and Arief S.P)
itiu inisial bukan ya? hm, tau deh. yang penting cinlok.

Selasa, 02 Oktober 2012

Tugas Papper Ekologi


This is my 2nd task
Ngerjainnya mpot-mpotan.
Barengan tugasnya banyak bener soalnya
Untungnya jadi tepat waktu dan nilainya memuaskan banget.

Yang di tampilin cuma abstraknya aja deh. Eh dapet nilai 90 Loh *sombong dikit
Isinya nyusul, ehem. 
 
PENGRUH POLA PENANAMAN SAWAH TEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN MONOKULTUR Oryza satifa

Aminah Arifiati  
Ardy Wahyu Bhaskro
Shaori Diba PG
Dewinda W 

Dosen:
Prof. Dr. Ir. Jody Moenandir
 
ABSTRAK: Pembahasan ini bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan yang berkaitan dengan masalah PENGRUH POLA PENANAMAN SAWAH TEBARAN TERHADAP PERTUMBUHAN MONOKULTUR Oryza satifa pada lahan pertanian padi. diantaranya 1) Pengaruh pola penanaman padi secara teratur? 2) Pengaruh pola penanaman padi secara tebaran (sembarang)? 3). Bagaimana perbedaan hasil padi dari kedua pola penanaman?. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan perbandingan ekologi pertanian tanaman dari kedua pola penanaman. Pengamatan dilakukan pada pertumbuhan tanaman padi (Oryza satifa). Dari hasil penelitian diketahui bahwa pola penanaman padi secara teratur memiliki hasil panen lebih, hal ini disebabkan oleh jarak yang seimbang serta adanya keseimbangan ekologi dalam lingkungan tanaman pad monokultur , berbeda dengan pola penanaman tebaran (sembarang) yang memiliki tingkat kerapatan tanaman yang lebih, sehingga memungkinkan persaingan sistem ekologi pada lingkungan sawah tebaran.